Jumat, 25 Oktober 2013

Hidup Sehat dengan Daun Pisang

Disini saya akan berbagi ilmu kesehatan dari seseorang yang say tidak kenal dan saya akan cantumkan namanya sebagai sebuah penghormatan karena telah membantu dalam pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru kewirausahaan saya pada sabtu lalu.
Penulis oleh : alumni Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, staf ahli program kesehatan lingkungan hidup pada Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Indonesia.
Oleh: Fadmin Prihatin Malau. Semua orang mengenal pohon pisang. Pohon yang sangat familier bagi masyarakat Indonesia. Pohon pisang dapat dijumpai di daerah pinggiran kota hingga pedesaan di Indonesia, karena tanaman ini mudah tumbuh. Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tanaman pisang yang bermanfaat seluruhnya, buahnya, jantungnya, pelepahnya dan juga daunnya.
Daun Pisang (Musa Acuminata) merupakan jenis daun tunggal dan termasuk daun sempurna karena bagian daunnya lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Daun Pisang memiliki ujung daun (Apex Folli) yang membulat, pangkal daun (Basis Folli) yang berlekuk, tepi daun (Margo Folli) yang rata,
bangun daun (Circum Croipto) berupa lanset, daging daun (Intervenium) seperti kertas, pertulangan daun (Nervatio) yang menyirip, warna daun pada bagian atas berwarna hijau tua dan bagian bawahnya berwarna hijau muda mengkilat, serta bagian bawahnya berselaput lilin maka daun Pisang adalah daun pelengkap.
Daun pisang juga bisa menjadi pelengkap bagi kesehatan manusia dan manusia bisa hidup sehat dengan daun Pisang. Mempergunakan daun Pisang sebagai pelengkap untuk memasak makanan dan membungkus makanan satu cara menuju hidup sehat.
Membungkus makanan seperti pecal, nasi, gado-gado, gorengan, berbagai jenis panganan kue basah serta lainnya dengan daun Pisang sangat baik dan sehat bagi kesehatan. Perlakuan ini yang kini mulai ditinggalkan, kini berbagai panganan dibungkus tidak memakai daun Pisang, beralih dengan kertas, plastik dan lainnya yang jelas tidak baik dan sehat bagi manusia.
Memang membungkus berbagai jenis makanan tidak memakai daun Pisang terlihat rapi. praktis akan tetapi tidak baik bagi kesehatan yang mengkonsumsinya dan tidak ramah lingkungan. Tiga puluh lima tahun yang lalu, semua panganan dan bahan panganan dibungkus dengan daun Pisang, kini yang tidak lagi. Apakah tidak ada lagi daun pisang?
Sebenarnya daun Pisang masih ada dan bahkan masih mudah diperoleh karena tanaman pisang adalah tanaman yang mudah tumbuh subur di Indonesia. Kurang (tidak) dipergunakan lagi daun Pisang untuk membungkus berbagai panganan dan bahan panganan lebih kepada perubahan gaya hidup manusia yang ingin praktis, instan dan tidak ingin repot.
Daun Pisang
Satu bukti kehebatan daun Pisang, ternyata pakar kuliner Sisca Soewitomo, mengatakan daun Pisang akan mengeluarkan aroma yang harum pada saat ikan dikukus atau dipanggang. Aroma itulah yang buat ikan pepes menjadi enak. Dikutip dari Okezone (4 Oktober 2011).
Faktanya memang sampai hari ini orang yang mengolah ikan pepes pasti memakai pembungkus daun pisang. Ternyata daun pisang memberikan aroma lezat pada makanan yang dibalutinya. Hebatnya, daun pisang menjadi lemas dan layu ketika terjadi proses penguapan dan ketika berlangsung proses pengukusan ikan pepes daun pisang tidak hancur.
Bentuk daun Pisang yang lebar menjadikan daun pisang mudah digunakan untuk membungkus berbagai panganan disamping penampilan daun pisang yang membungkus makanan terlihat menarik dan meningkatkan selera makan.
Secara kimiawi ternyata daun pisang sangat baik bagi kesehatan manusia yang mempergunakannya karena daun Pisang mengandung polifenol yang sama jumlahnya dengan daun teh. Polifenol berbentuk Epigallocatechin Gallate (EGCG) yakni senyawa ester dari Epigallocatechin dan asam Gallat sehingga menghasilkan aroma khas yang dapat menjadi bahan pelengkap makanan.
Tidak heran banyak makanan khas Indonesia menggunakan daun pisang sebagai pembungkus atau alas tempat makanan tersebut seperti Arem-arem, Bandeng Presto, Bebek Betutu, Cabuk Rambak, Botok, Dadiah, Kasuran, Lamang Tapai, Lemper, Lepat, Lontong, Mendoan, Nagasari dan beragam Nasi, Oncom, Pepes, beragam Rujak, Tumpeng dan yang lainnya.
Bahan Kecantikan
Kandungan kimiawi yang terdapat pada daun Pisang juga baik bagi kecantikan karena senyawa aktif Allantoin untuk pembuatan produk kosmetik. Senyawa Allantoin dapat merangsang pertumbuhan, peremajaan sel-sel kulit yang mati sehingga kulit terlihat segar dan sehat.
Dari bahan daun Pisang dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit, mengangkat sel-sel kulit yang mati dan mengganti dengan sel-sel kulit yang baru. Daun Pisang juga bisa mencegah iritasi dan peradangan kulit. Menghilangkan noda hitam pada kulit, menghaluskan kulit, mencegah infeksi dan mengobati luka.
Di samping sebagai bahan untuk kosmetik dan pengobatan banyak masyarakat di Indonesia yang menggunakan pelepah daun Pisang untuk bahan kerajinan, seperti membuat karpet, lukisan, parsel, keranjang pakaian, pot bunga dan lainnya. Begitu banyak manfaat yang dapat dipergunakan dari daun Pisang.
Hal yang paling penting, daun Pisang sangat baik dipergunakan untuk pembungkus makanan sehingga makanan itu menjadi sehat karena makanan yang sehat akan membuat tubuh manusia yang memakannya menjadi sehat.
Hidup sehat dengan daun Pisang perlu dibudayakan karena memang sudah sejak zaman dahulu daun Pisang sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia. Kini budaya mempergunakan daun Pisang mulai bergeser terutama dalam mempergunakan daun Pisang sebagai pembungkus makanan.
Makanan yang dibungkus dengan daun Pisang jauh lebih baik dan sehat dari dibungkus dengan selain daun Pisang dan daun Pisang sangat ramah dengan lingkungan sebab daun Pisang ketika habis dipergunakan dan menjadi sampah mudah terurai. Sampah daun Pisang adalah sampah organik yang cepat terurai, menyatu dengan tanah dan menjadi pupuk alami.

0 komentar:

Translate

 

Blogger news

Pages